MILAN

Selasa, 01 Desember 2020

Artificial Intelligence II

Artificial Intelligence Trends in 2020

Menurut Simon (dalam Kursini, 2006) Artificial Intelligence (AI) adalah kawasan penelitian, aplikasi, dan intruksi yang terkait dengan pemograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang  dalam pandangan manusia adalah cerdas. Kemudian Minsky (dalam Kursini, 2006) mengatakan bahwa Artificial Intelligence adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia.

Artificial Intelligence merupakan representasi pengetahuan yang berhubungan erat dengan teknologi berbasis komputerisasi dan menjadikan teknologi komputer perangkat teknologi cerdas yang memilik kemampuan menyelesaikan aktivitas atau kinerja persis dengan kemampuan manusia. Perangkat teknologi cerdas itu kemudian dikembangkan lagi dalam ragam bentuk dan jenis sesuai dengan kebutuhannya. Bidang-bidang yang telah mempergunakan perangkat teknologi cerdas dalam aktivitasnya biasanya produktivitasnya akan meningkat dan menjadikan semuanya efisien, efektif, dan biaya ekonomis (Jamaludin, dkk., 2020).

TUJUAN DARI ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Menurut Awangga, Andarsyah, & Putro (2020), di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Membentuk teknologi atau mesin yang lebih pintar.Membuat suatu teknologi atau mesin menjadi lebih pintar sehingga akan memudahkan pekerjaan manusia. Selain untuk mengetik, komputer sekarang dikembangkan menjadi lebih pintar sehingga bisa untuk bermain game, mengedit video dan foto, dan lain-lain.
  2. Memahami kecerdasan.Membuat suatu mesin yang mampu memahami kecerdasan seperti memecahkan masalah lebih cepat, teliti, efektif, dan efisien.
  3. Membuat suatu teknologi yang lebih bermanfaat.Membuat suatu usaha mendapatkan hasil lebih maksimal karena teknologi dengan AI akan mempermudah pekerjaan. 
ARTIFICIAL INTELLIGENCE SEBAGAI EXPERT SYSTEM DALAM BIDANG PSIKOLOGI

Menurut Kusuma (dalam, tahun) Artificial Intelligence (AI) merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti yang dilakuka oleh manusia. Salah satu yang dipelajari pada kecerdasan buatan adalah teori kepastian dengan menggunakan teori Certainty Factor (CF). Sistem pakar atau expert system ini sendiri merupakan cabang dari Artificial Intelligence (AI).

Salah satu contoh penggunaan AI sebagai sistem pakar dalam bidang psikologi ini dibahas dalam jurnal penelitian yang menggunakan aplikasi sistem pakar untuk menentukan jenis gangguan kepribadian pada anak. (Fahrur & Fauzijah, 2008)

Struktus sistem pakar disusun dari dua bagian utama yaitu lingkungan pengembangan (development enviroment) dan lingkungan konsultasi (consultation enviroment). Komponen yang terdapat dalama sistem pakar ini sendiri terdiri dari user interface, basis pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inference, workplace, fasilitas penjelasan, dan perbaikan pengetahuan.

Kemudian dalam metode forward chaining, maka mencari fakta yang sesuatu dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Untuk jenis gangguan perkembangan anak terdapat beberapa macam yaitu keterbelakangan mental, autis, conduct disorder, dan ADHD.

Dalam perancangan basis pengetahuan ini digunakan kaidah produksi sebagai sarana untuk representasi pengetahuan. Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan  JIKA (premis) dan MAKA (konklusi). Pada perancangan basis pengetahuan sistem pakar ini premis adalah gejala-gejala yang terlihat pada anak, dan konklusi adalah jenis gangguan perkembangan yang diderita anak, shingga bentuk pernyataannya adalah JIKA (gejala), MAKA (gangguan).

Sistem Pakar Menentukan Gangguan Perkembangan Pada Anak ini, dalam implementasinya dibatasi pada tambah, update, dan delete data pasien, pakar, gejala, gangguan, pengetahuan, dan berita. Implementasinya terdiri dari beberapa halaman yang memiliki fungsi sendiri-sendiri dan akan tampil secara berurutan.

Pengujian kebenaran sistem dilakukan untuk mengetahui kesamaan hasil akhir atau output yang berupa kemungkinan jenis gangguan yang dihasilkan oleh sistem dengan yang dihasilkan oleh perhitungan manual. (Fahrur & Fauzijah, 2008)

Daftar Pustaka

Awangga, R., Andarsyah, R., & Putro, E. (2020). Tutorial object detection people with faster region-based convolutional neural network (faster r-cnn). Bandung: Kreatif Industri Nusantara.

Fahrur, F.R., & Fauzijah, A. (2008). Rancangan bangun aplikasi sistem pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Media Informatika. 6(1), 1-2

Jamaludin, dkk. (2020). Tren teknologi masa depan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar